Selasa, 23 Februari 2010

MATEMATIKA SEDEKAH

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah.Inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayang Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.

Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.

Di pembahasan ini, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya.Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah.

Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. Kepada Allah juga semuanya berpulang.

Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.

Kalikan Dari Target Supaya Beroleh Lebih Siapapun manusia, pasti ingin hidup ini punya lebih.
Tidak sekedar pas-pasan. Maka, dengan hitung-hitungan sedekah, bolehlah jajal teori ini: Bersedekahlah dari target.

Saudaraku,Kasusnya, : Seorang karyawan dengan gaji 1jt, yang punya pengeluaran 2jt.

Bila karyawan tersebut mau hidup tidak pas-pasan, dan
mau dicukupkan Allah, dia harus menjaga dirinya dari keburukan, dan terus
memacu dirinya dengan berbuat kebaikan dan kebaikan. Kemudian, lakukan
sedekah 10% bukan dari gajinya, melainkan dari pengeluarannya.

Kita lihat ya.

Sedekah 10% dari 2jt (bukan dari gajinya yang 1jt),
maka akan didapat angka sedekah sebesar Rp. 200rb. Gaji pokok sebesar 1jt,
dikurang 200rb, menjadi tinggal 800rb. Lihat, angka tercatatnya tambah
mengecil, menjadi tinggal 800.000.
Tapi di sinilah misteri sedekah yang ajaib. Yang 200rb
yang disedekahkan, akan dikembalikan sepuluh kali lipat oleh Allah, atau
menjadi 2jt. sehingga skor akhirnya bukan 800rb, melainkan 2,8jt.

Dengan perhitungan di atas, kebutuhannya yang 2jt,
malah terlampaui. Dia lebih 800rb. Subhanallah. Apalagi kalau kemudian dia
betul-betul mau memelihara diri dari maksiat dan dosa, dan
mempertahankan perbuatan baik,
maka lompatan besar akan terjadi dalam hidupnya.
Sebuah perubahan besar,
sungguh-sungguh akan terjadi. Baik kemuliaan hidup,
kejayaan, kekayaan, hingga keberkahan dan ketenangan hidup. Sekali lagi,
subhanallah.

2.5% ITU CUKUP, KALAU ..

Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal
yang saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyata
selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan
sisi ini, sampai kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji
Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.

Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu
tidaklah cukup. Mestinya, sedekah
kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah
kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan,
akan tercukupi.

Dari ilustrasi ini, saya memaparkan bahwa ketika
seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka
“pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat
dari Rp. 975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah,
ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila
sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka
kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian
saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.

Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru
sedekah, bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan
mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun
kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain
selain sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat
dilakukan selalu berjamaah.

Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya;
qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan
orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan
usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini
yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah
akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.

Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang
sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor
akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus
melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk kita,
memakan perbuatan baik kita.

Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat
kita. Coba Jajal Sedekah 10 %

Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah
cukup. Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki
gaji 1jt dan pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan
pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan
sepuluh. Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp.
1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.

Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda.
Ilustrasi sedekah 10%.

Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000

Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 - 100.000 = 900.000

Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak,
dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu
bukanlah hasil akhir.
Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia
keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000.
Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak
terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 = 1.900.000

Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah
penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup
butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.

2.5 % Tidaklah Cukup

Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis.
Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang
biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh
kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang
signifikan.

Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan
yang punya gaji 1jt. Dia
punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia
bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat
perhitungannya sebagai berikut:

Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000

Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 - 25.000 = 975.000

Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir.
Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh
kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min
haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000

Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5%
dari 1jt, “hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang
sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya
“hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk
menutupi kebutuhannya.

Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak

Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana
setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali
lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat).
Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang
mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah
akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian
dari-Nya.

Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:

10 - 1 = 19

Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:

10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100

Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak
dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak
penggantian dari Allah.

Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk
bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah
tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.

Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus
dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan
ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh,
inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.

Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus
menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga
sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang
mengikhlaskan diri kepada Allah.

Matematika Dasar Sedekah

Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?

10 - 1 = 19

Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?

Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita
memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih
banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil
dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang
mau berbuat baik.

Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di
antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab
yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.

Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau
bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab
Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh
kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.

Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa
pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan
ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas
dengan balasan yang pas buat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.