Jumlah istri Rasulullah yang lebih dari 1 membawa hikmah
yang sangat mendalam di masa kini yaitu semakin banyaknya sumber-sumber ajaran
Islam terutama yang berkaitan dengan fiqih wanita, karena memang dari sanalah
umumnya pelajaran Rasulullah SAW tentang wanita itu berasal. Seandainya
Rasulullah SAW hanya beristrikan satu orang saja, maka kajian fiqih wanita
sekarang ini akan menjadi sangat sempit karena sumbernya terbatas hanya dari
satu orang. Dengan beristri sampai 11 orang, maka sumber itu menjadi cukup
banyak. Maka purnalah Islam sebagai agama yang syamil mutakamil.
Berikut ini nama-nama isteri Nabi
Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam dan sekilas penjelasannya.
1. SITI KHADIJAH
Nabi
mengawini Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah
sudah berumur 40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum
menikah dengan Nabi SAW.
Suami
pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah
Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah
menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi
Muhammad SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah
meninggal pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj
nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai
Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya Khadijah lah Nabi
SAW baru mau menikahi wanita lain.
2.SAWDA BINTI ZAM’A
Suami
pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang meninggal
beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a
sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah
sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISAH SIDDIQ
Seorang
perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini
Aisah, putri dari Abu Bakar, dengan tujuan agar mendekatkan hubungan
dengan keluarga Abu Bakar.
Waktu
itu Aishah sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang
pada saat itu adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan
dengan perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup
dewasa untuk mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan.
Nabi
Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum
kemudian mengawininya.
Dan
bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah
Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH BINTI UMAR
Hafsah
adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman
mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena istrinya baru saja
meninggal dan dia belum mau kawin lagi.
Umar pun
pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk
mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman
dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya.
Nabi SAW
pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan
menikah lagi.
Akhirnya,
Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan Hafsah sendiri
menikah dengan Nabi SAW.
Hal ini
membuat Usman dan Umar gembira.
5. ZAINAB BINTI KHUZAYMA
Suaminya
meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa
orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3
bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.
6. SALAMA BINTI
UMAYYA
Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab,
meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan
miskin.
Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan
beberapa sahabat lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena
sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak.
Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan
merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB BINTI
JAHSH
Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah
binti Abdul Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab
mengawini Zayed Ibn Hereathah Al Kalby.
Tapi perkawinan ini kandas tidak lama, dan Nabi
menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab
(surat 33:37).
8. ALJUAYRIYA
BINTI HARITH
Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan.
Nabi Muhammad SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah
(Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan ketika Islam
menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq) .
Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan
uang sebagai penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak
agar membiarkan Juayreayah untuk memilih.
Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir. Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9. SAFIYYA
BINTI HUYAYY
Dia adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir.
Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan
kemudian menikahi Nabi SAW.
Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah akan disampaikan terpisah.
Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah akan disampaikan terpisah.
10. UMMU HABIBA
BINTI SUFYAN
Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish.
Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
11. MAYMUNA BINTI AL HARITH
Suami pertamanya adalah Abu
Rahma Ibn Abed Alzey.
Dia masih berumur 36 tahun ketika
menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun.
Ketika
Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW,
masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya.
Akibatnya,
banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.
12. MARIA AL QABTIYYA
Dia
awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah
Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak
yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18
bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia,
dan Maria akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16
A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat
Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
Kalau sudah tahu begini dan kalau memang dikatakan mau
mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, kira-kira masih minat dan berani nggak
ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari 1 ?
(sumber: anwary-islam. com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.