Kamis, 27 Juli 2017

MUHASABAH DIRI

Ada seorang fakir miskin melewati jalan di Madinah. Di sepanjang jalan, dia sering melihat orang-orang makan daging. Dia pun merasa sedih karena jarang sekali bisa makan daging. Dia pulang ke rumahnya dengan hati jengkel.

Sesampai di rumah, istrinya menyuguhkan kedelai rebus. Dengan hati terpaksa, dia memakan kedelai itu seraya membuang kupasan kulitnya ke luar jendela. Dia sangat bosan dengan kedelai.

Dia berkata pada istrinya :
“Bagaimana hidup kita ini...? Orang-orang makan daging, kita masih makan kedelai.”

Tak lama kemudian, dia keluar ke jalan di pinggir rumahnya. Alangkah terkejutnya, dia melihat seorang lelaki tua duduk di bawah jendela rumahnya, sambil memungut kulit-kulit kedelai yang tadi ia buang dan memakannya seraya bergumam :

ﺍﻟﺤﻤﺪﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺭﺯﻗﻨﻲ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺣﻮﻝ ﻣﻨﻲ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ

“Segala Puji bagi Allah _subhanahu wata'ala_ yang telah memberiku rezeki tanpa harus mengeluarkan tenaga.”

Mendengar ucapan lelaki tua itu, dia menitikkan air mata, seraya bergumam :
ﺭﺿﻴﺖ ﻳﺎ ﺭﺏ

"Sejak detik ini, aku rela dengan apapun yang Engkau berikan Yaa ALLAH...”

REZEKI itu yang penting mengalir, besar kecil yang penting ada alirannya. Jangan berharap mengalir seperti banjir, jikalau tak bisa berenang maka bisa tenggelam.

ﺇﻟﻰ ﻣﺘﻰ ﺃﻧﺖ ﺑﺎﻟﻠﺬﺍﺕ ﻣﺸﻐﻮﻝ
ﻭﺃﻧﺖ ﻋﻦ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻗﺪﻣﺖ ﻣﺴﺌﻮﻝ

"Sampai kapan engkau sibuk dengan kelezatan, sedangkan engkau akan ditanya tentang semua yang kau lakukan.”

Berkata Ali bin Abi Thalib _radhiyallahu anhu_ :

ﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﻤّﺘﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﺧﻞ ﻓﻲ ﺑﻄﻨﻪ ﻛﺎﻧﺖ
“Barang siapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke dalam 5 perutnya, maka nilai seseorang tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya".

Duluuu.. saya pikir,  REZEKI itu berwujud uang, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini, Intinya : harta.

Setelah mencari tau apa makna REZEKI dalam Islam (sesuai yg tertera dalam alquran dan hadits), ternyata saya salah besar.

Ternyata,
Langkah kaki yg dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah REZEKI.

Langkah kaki yg dimudahkan untuk shalat berjamaah di masjid, adalah REZEKI.

Hati yg ALLAH jaga jauh dari iri, dengki, dan kebencian, adalah REZEKI.

Punya temen2 yang sholeh dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga REZEKI.

Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga REZEKI. Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, bahkan lupa diri.

Tubuh yang sehat, adalah REZEKI. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari REZEKI, karena sakit adalah penggugur dosa.

dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk2 REZEKI yang tidak kita sadari...

Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita berkecukupan, penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan, padahal begitu banyak hak Allah yang tidak kita tunaikan;
Itulah: Istidraj.

Nasrun MinAllah wa Fathun Qorriib. Wa bashiril Mu'minin

Selamat Menikmati Skanerio Allah SAHABAT...✍🏻 🙏🏻

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan di hapus atau terjaring secara otomatis oleh spam filter.